Performansi Jaringan
Analisis Kinerja Jaringan
Analisis kinerja jaringan didefinisikan sebagai suatu proses untuk menentukan hubungan antara 3 konsep utama, yaitu sumber daya (resources) , penundaan (delay) dan daya kerja (throughput) . Obyektif analisa kinerja mencakup analisa sumber daya dan analisa daya kerja. Nilai keduanya ini kemudian digabung untuk dapat menentukan kinerja yang masih dapat ditangani oleh sistem, agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan, maka kinerja jaringan harus berada pada kondisi yang baik. Untuk itu perlu dilakukan suatu analisis terhadap kinerja jaringan, sehingga dapat memberikan gambaran tentang kondisi jaringan Wireless yang ada baik atau tidaknya jaringan tersebut, Analisis kinerja jaringan meliputi perhitungan Tingkat penerimaan sinyal, Free space loss, dan System Operating Margin (SOM) jaringan tersebut. Analisis kinerja pada jaringan komputer membicarakan sifat dasar dan karakteristik aliran data, yaitu efisiensi daya kerja.
Internet
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputerdari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Parameter-parameter Quality of Services (QoS)
Parameter-parameter QoS antara lain Bandwidth, Delay dan Packet loss.
1) Bandwidth adalah suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang men-download suatu file. (Dewo, 2010 : 2).
2) Delay merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh data atau informasi untuk sampai ke tempat tujuan data atau informasi tersebut dikirim. Delay pada suatu jaringan akan menentukan langkah apa yang akan di ambil ketika di memanajemen suatu jaringan. Ketika Delay besar, dapat diketahui jaringan tersebut sedang sibuk atau kemungkinan yang lain adalah kapasitas jaringan tersebut yang kecil sehingga bisa melakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi overload. Misalkan dengan memindahkan sebagian aliran data ke jalur lain atau memperbesar kapasitas jaringan di. (Suhervan, 2010 : 21). Menurut versi TIPHON standarisasi nilai delay sebagai berikut.
Tabel 2.1. Standarisasi Delay versi TIPHON
Kategori Latency | Besar Delay |
Sangat Bagus | <50 ms |
Bagus | 150 s/d 300 ms |
Sedang | 300 s/d 450 ms |
Jelek | >450 ms |
3) Packet loss, merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai tempat tujuan paket tersebut dikirim. Ketika Packet loss besar maka dapat diketahui bahwa jaringan sedang sibuk atau terjadi overload. Packet Loss mempengaruhi kinerja jaringan secara langsung. Ketika nilai Packet loss suatu jaringan besar, dapat dikatakan kinerja jaringan tersebut buruk. (Suhervan, 2010 : 22)
Tabel 2.2. Standarisasi Packet Loss versi TIPHON
Kategori Degradasi | Packet Loss |
Sangat Bagus | 0 |
Bagus | 3 % |
Sedang | 15 % |
Jelek | 25 % |
Tools yang biasa digunakan untuk Network Monitoring.
Monit tidak hanya memantau server Anda, tetapi juga
mengupayakan untuk memperbaiki masalah dengan mengambil tindakan yang telah
ditetapkan untuk situasi tertentu. Sebagai contoh, jika server mengalami crash
database, Monit dapat secara otomatis me-restart service jika ini adalah
tindakan yang ingin anda lakukan.
Jika Anda memiliki lebih dari satu server yang Anda butuhkan
untuk dipantau, maka Anda dapat menggunakan M / Monit – yang berlisensi untuk
memantau beberapa server / jaringan anda.
Ada juga aplikasi iPhone yang tersedia untuk M / Monit untuk
membantu Anda dengan mudah memeriksa jaringan Anda tanpa menggunakan desktop.
0 Comments:
Posting Komentar