RonnyFebrianSaputra MI 1C

  • Home
  • Tutorial Pemograman Web
  • Jaringan Komputer

Pengertian Dual Boot Serta Kelebihan dan Kekurangan

 Ronny Febrian Saputra     Januari 31, 2019     No comments   

Pengertian Dual Boot Serta Kelebihan dan Kekurangan 



Apa itu Dual Boot? Lalu apa saja kelebihan dan kekurangannya? Adakah manfaat serta tujuan dual boot? Bagi pengguna Linux mungkin bahkan dipastikan tak asing lagi dengan yang satu ini. Atau adakah yang masih bertanya - tanya mengenai hal tersebut? Apakah semacam software? ataukah aplikasi game? atau file, data, perangkat jaringan, fitur menarik atau yang lain? lalu apa tujuan dari dual boot pula? Nah, disini saya akan menjelaskanya satu persatu.

Pengertian Dual Boot

Dual Boot Merupakan suatu kondisi dimana sebuah komputer ataupun Laptop memiliki 2 buah Sistem Operasi yang berbeda maupun sama. 

Misal : saya memiliki laptop dengan sistem operasi berbasis windows dan kemudian saya install OS Linux tanpa menghapus windows tersebut pada partisi lain yang sudah disediakan, maka ketika booting saya dapat memilih apakah akan menggunakan Linux atau Windows, namun dengan catatan sudah terinstall Grub Linux ataupun telah terdapat fitur untuk memilih sistem operasi yang akan digunakan.

Kelebihan Dual Boot

  1. Hemat Biaya, dengan ini kita tidak perlu membeli komputer atau laptop lagin untuk menggunakan Sistem Operasi lain yang kita inginkan
  2. Sebagai Cadangan Sistem Operasi, adakalanya kita memiliki masalah pada OS yang kita gunakan baik berat maupun ringan, maka kita bisa menggunakan OS yang satunya untuk dioperasikan andai belum sempat untuk memperbaiki yang bermasalah
  3. Penyesuaian kebutuhan, setiap hal apapun pasti memiliki keunggualan sendiri - sendirir termasuk pada sistem operasi, misal kita menggunakan windows untuk kebutuhn game, editing video, dan fotot, dan kita menggunakan Linux distro debian untuk kebutuhan server jaringan.
  4. Tidak cepat bosan, dengan ini tentu kita tak akan terlalu bosan dengan apa yang sering kita gunakan.

Kekurangan Dual Boot

  1. Menghabiskan banyak kapasitas, space atau ruang kosong pada hardisk tentu dibutuhkan banyak untuk menginstall 2 buah sistem operasi.

Manfaat dan Tujuan

Apa sih manfaat serta tujuaanya? Untuk hal ini kurang lebih sama dengan kelebihannya. Dimana dengan dual boot kita bisa lebih leluasa dalam menjalankan suatu program software, hemat biaya, sebagai cadangan, untuk menyesuaikan kebutuhan tanpa membeli perangkat komputer lagi, lebih enjoy karena tidak cepat bosan.


Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Framework Flask

 Ronny Febrian Saputra     Januari 30, 2019     No comments   

Framework Flask



Mengenal Flask Web Framework Pada python

Mengenal Flask Web Framework Pada python, Flask merupakan sebuah web framework yang digunakan pada bahasa pemrograman python, aplikasi yang menggunakan Flask framework yaitu seperti Pinterest, dan Linkedln. Flask juga merupakan micro-framework yang biasanya digunakan untuk pembuatan aplikasi skala kecil-menegah, framework flask sangat mudah dipelajari karena memiliki struktur yang lebih ringkas dibandingkan dengan framework Django.
Framework flask ataupun Django memiliki konsep MTV (Model Template View). Dan flask memiliki fitur-firur seperti :
  1. Berisi pengembangan server dan debugger
  2. RESTfull request dispatching
  3. Menggunakan Jinja2 template engine
  4. Dukungan untuk secure cookies pada sisi klien
  5. 100% WSGI (Web Server Gateway Interface)
  6. Berbasis Unicode yaitu suatu standar yang dirancang untuk mengizinkan text dan symbol dari semua tulisan untuk menampilkan dan dimanipulasi secara konsisten oleh computer
  7. Dokumentasi yang ekstensif
  8. Kompatibilitas Google App Engine
Install Flask
  1. Langkah pertama teman-teman telah mengintall python terlebih dahulu
  2. Berikutnya kita akan membuat sebuah folder project
  3. Kemudian teman-teman bisa menginstall Flask dengan menggunakan command prompt dengan mengetikan pip install flask
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

5 Alasan Programmer Memilih Sistem Operasi Linux

 Ronny Febrian Saputra     Januari 29, 2019     No comments   

5 Alasan Programmer Memilih Sistem Operasi Linux




1. Free dan Open Source

Alasan pertama, tentu karena free dan open source. Arti free di sini bukan hanya gratis, melainkan bebas atau kebebasan. Bebas melakukan memodifikasi, menyebarkan, mempelajari, dsb. Kemudian, Open Source artinya, kode sumbernya terbuka. Dengan demikian, siapa saja bebas membaca, mempelajari, dan memodifikasi kode sumbernya.

2. Aman dari Virus

Sebelum saya menggunakan Linux, laptop saya pernah terinfeksi dengan virus. Virus tersebut diam-diam memodifikasi souce code yang saya tulis. Program yang saya buat menjadi error, karena ada kode aneh yang disisipkan oleh virus. Tapi setelah menggunakan Linux, hal semacam itu tidak pernah terjadi lagi.

3. Sering Error

Sebenarnya ini alasan yang kurang tepat, karena saya yakin semua orang tidak suka dengan error. Tapi, menurut saya, selalu ada hikmah dibalik error dan masalah yang kita hadapi. Saya pernah membuat sebuah kutipan:
"Semakin banyak error dan masalah yang kau selesaikan, semakin meningkat pula skill dan pengalamanmu" — 
Linux memang sistem operasi yang sering bermasalah. Kehilangan data adalah masalah yang paling pahit yang pernah saya alami. Namun, dengan malasah tersebut, saya menjadi tahu cara menyelamatkan data yang terhapus. Selain itu, ada ratusan masalah yang pernah saya alami. Tentu saja, ini akan melatih pikiran seorang programmer menjadi pemecah masalah. Bahkan, bila tidak menemukan solusi, programmer bisa membuat solusi sendiri.
Pencarian solusi merupakan hal yang harus dilakukan bagi pengguna linux yang mendapatkan masalah. Hal ini akan melatih kemampuan Googling. Googlingadalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang programmer.

4. Case Sensitive

Teman saya pernah membuat sebuah web dengan Framework Codeigniter di Windows. Semua berjalan lancar di localhost. Tapi, Ketika web tersbut di-hosting, terjadi masalah 404. Berminggu-minggu belum juga menemukan solusi. Ternyata masalahnya ada pada nama class dan file yang sensitif. Karena server hosting menggunakan sistem operasi Linux, maka nama class dan filenya tidak bisa ditemukan. Kemudian, dia menggantinya dan akhirnya bisa berjalan dengan normal.

5. Mendukung Banyak Bahasa Pemrograman

Linux mendukung banyak bahasa pemrograman. Banyak tool-tool gratis yang bisa dimanfaatkan. Berikut ini daftar bahasa pemrograman yang didukung di Linux.
  • C
  • C++
  • C# (Menggunakan Mono Develop)
  • Pascal (Menggunakan FPC dan Lazarus)
  • Javascript
  • Basic/VB (Menggunakan Gambas)
  • Java
  • Python
  • Ruby
  • Perl
  • PHP
  • Go
  • Baik
  • dsb.
Sumber (codepolitan)
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Macam-Macam Framework Python

 Ronny Febrian Saputra     Januari 28, 2019     No comments   

Macam-Macam Framework Python





Python sebagai salah satu bahasa pemrograman yang diminati oleh kalangan data scientist dan ilmuwan merupakan bahasa pemrograman yang memiliki banyak sekali konsep dalam pemrograman. Kamu dapat menggunakan paradigma fungsional, prosedural, atau pemrograman berorientasi objek. Bila kamu ingin terjun di dunia web development, list berikut dapat membantu kamu untuk memilih web framework yang tepat untuk proyek yang akan kamu kembangkan hingga siap digunakan oleh user.

1. CherryPy

Selection_001
CherryPy adalah salah satu web framework pionir yang dimiliki Python yang masih aktif hingga saat ini. Dia lahir saat Zope masih berjaya hingga kini. CherryPy merupakan sebuah micro web framework yang hanya fokus pada masalah HTTP saja. Dan kamu dapat menambahkan modul third party lainnya seperti SQL Alchemy atau WTForms untuk menambah fitur pada CherryPy.
Salah satu keunikan CherryPy adalah, Anda dapat menunjuk suatu function dalam suatu class untuk di-map menjadi URL tertentu. Bahkan CherryPy digunakan oleh TurboGears untuk menjadi salah satu bagian inti mesinnya. Hingga saat ini CherryPy masih aktif dikembangkan oleh 68 kontributor di Github.
CherryPy memiliki dukungan seperti berikut:
  • url routing
  • static file management
  • managable configuration
  • kompatibel dengan WSGI dan HTTP/1.1
  • built-in profiling, coverage, dan dukungan testing
  • dukungan terhadap session, authentication, static content, dan banyak lagi
  • dukungan bawaan untuk caching dan encoding
  • sistem konfigurasi yang enak

2. Web2Py

Selection_003
Merupakan salah satu full-stack enterprise framework yang free dan open sourceuntuk membangun aplikasi web berbasis database yang aman. Web2Py merupakan salah satu web framework yang masih ada hingga hari ini. Tidak hanya soal url routing, Web2Py pun memiliki template engine yang cukup powerful untuk membuat halaman web. Hingga saat ini Web2py dikelola oleh 129 kontributor di Github.
Beberapa fitur yang dimiliki oleh Web2py antara lain:
  • dibuat oleh komunitas terpercaya
  • selalu backward compatible
  • mudah digunakan
  • dapat berjalan di banyak sistem operasi
  • dapat berjalan di banyak web server
  • dapat "berbicara" ke SQLite3, PostgreSQL, MySQL, MSSQL, FireBird, Oracle, IBM DB2, Informix, Ingres, dan Google App Engine
  • Aman dari cross site scripting, injection flaws, dan eksekusi file berbahaya
  • mengajarkan penggunanya apa arti MVC yang sesungguhnya
  • kompatibel dengan berbagai protokol seperti REST, RSS, HTML, REST, XML-RPC, dan lainnya
  • dukungan berbagai modul dan library yang sudah disediakan oleh Web2py
Selain itu Web2Py memiliki dokumentasi yang sangat baik dan jelas untuk digunakan pemula dalam menggunakan Web2Py.

3. Turbogears

  • Selection_002
Web framework super besar yang satu ini ditenagai oleh CherryPy. Turbogears memiliki berbagai fitur bawaan yang sudah dipasangkan oleh pengembangnya mulai dari object relational mapper, multimedia library, utilities, dan lainnya. Hingga saat ini Turbogears masih aktif dikembangkan oleh 20 kontributor di Github.
Keunggulan lain dari Turbogears adalah sebagai berikut:
  • sistem widget yang mempermudah pembuatan aplikasi AJAX
  • mendukung multi data-exchange format
  • dapat membuat pluggable application
  • template engine yang sangat designer friendly

4. Bottle

Selection_013
Web framework paling mini ini, mengklaim dirinya sebagai web framework paling hemat. Hal tersebut dikarenakan tidak memiliki dependensi terlalu banyak terhadap library di luar Python Standard Library. Bottle pun dapat didistribusikan sebagai satu file besar saja. Bottle memiliki sejumlah fitur bawaan yang sama lengkapnya dengan web framework besar lainnya seperti: url routing, template engine, utilities, asgi server, wsgi server.
Bottle masih aktif dikembangkan hari ini dengan bantuan 140 kontributor di Github.

5. Pyramid

Selection_012

Web framework yang memiliki lambang piramida dan mumi firaun ini cukup digemari oleh pengguna bahasa pemrograman Python karena sederhana dan memiliki dokumentasi yang jelas. Saat ini Pyramid memiliki 220 kontributor dari seluruh dunia.
Pyramid merupakan bagian dari Pylon Project, sebuah web framework yang menggunakan Pyramid. Saat ini Pylons digunakan oleh banyak perusahaan seperti BitTorrent, Cars.Com, Digg, Dropbox, FreshBooks, dan lainnya.
Beberapa fitur Pyramid:
  • kompatibel dengan berbagai template engine seperti Jinja2, Chameleon, dan Mako
  • mempunyai sistem form yang handal
  • menggunakan SQL Alchemy untuk teknologi database.
  • memiliki bootstraper
  • function decorator
  • asset management
  • event dan subcriber
Selection_014

6. Tornado

Tornado adalah sebuah web framework dan asynchronous networking library yang aslinya dikembangkan oleh FriendFeed. Dengan menggunakan non-blocking network I/O, Tornado dapat melakukan skalasi hingga puluhan ribu koneksi yang terbuka, cocok untuk long pooling, websocket, dan aplikasi lain yang membutuhkan koneksi antar user yang tetap hidup.
Tornado memiliki beberapa modul utama seperti:
  • Web framework
  • HTTP Server dan Client
  • Asynchronous networking
  • Coroutines and concurrency
  • Utilities

7. Falcon

Selection_015
Dengan tagline "The Minimalist Python WSGI Framework", Falcon siap menyuguhkan berbagai fitur yang dapat mempermudah kamu membangun sebuah RESTful API. Falcon adalah high performance web framework yang dapat digunakan untuk membangun HTTP API dan backend apps. Pengembangan Falcon dimonitor oleh Rackspace.
Falcon memiliki tiga tujuan utama yaitu harus cepat, ringan, dan fleksibel. Cepat dengan maksud menggunakan hardware yang lebih efisien, ringan karena memiliki penggunaan library yang hemat yang bergantung kepada standard library, dan fleksibel terhadap berbagai library lainnya termasuk runtime Python yang disukai.
Beberapa perusahaan yang menggunakan Falcon antara lain 7ideas, Cronitor, Hurricane Electric, OpenStack, Rackspace, Opera, KelasKita, Linkedin, Mesosphere, dan lainnya.

8. Flask

Selection_016
Dengan lebih dari 363 kontributor, Flask menjadi web framework yang cukup besar dan terkenal di dunia Python. Flask adalah sebuah web framework yang pertama kali diprakarasi oleh Armin Ronacher dengan memanfaatkan werkzeug. Kemudian Flask berkembang hingga memiliki berbagai macam ekstensi yang siap guna.
Flask sendiri dapat dikatakan sebagai web framework yang fleksibel terhadap library apapun untuk Python. Selain itu dokumentasinya yang jelas membuat Flask sangat diminati oleh kawula muda.
Beberapa fitur Flask yang perlu kamu ketahui antara lain:
  • built-in development server dan debugger
  • terintegrasi dengan unit testing
  • RESTful
  • menggunakan template engine Jinja2
  • mendukung secure cookie
  • 100% mendukung WSGI 1.0
  • unicode based
  • dokumentasi yang baik
  • komunitas yang kuat

9. Django

Selection_017
Django, bukan sebuah judul film yang dimaksud tapi sebuah web framework yang digagas oleh Jacob Kaplan Moss dan Adrian Holovaty. Django menjadi salah satu web framework terbesar yang dimiliki Python baik dari segi komunitas maupun web framework itu sendiri. Django memiliki sebuah badan yang dinamakan dengan Django Software Foundation yang bertugas mengelola pendanaan untuk kelangsungan pengembangan Django.
Django memiliki tagline "The web framework for perfectionists with deadlines", bagaimana tidak, karena secara default Django sudah memiliki berbagai modul umum yang biasa digunakan ketika mengembangkan aplikasi web. Dengan Django saja, Anda sudah dapat menggunakan autentikasi sendiri, dan mendapatkan halaman admin sesuai dengan model yang kamu definisikan di dalam aplikasi!
Django memiliki sejumlah keunggulan seperti:
  • Dokumentasi yang sangat lengkap dan kamu tidak perlu banyak - banyak googlingkarena sudah disediakan contoh
  • Modul administrasi yang auto generate sesuai dengan model yang didefinisikan di dalam aplikasi. Lebih dari sekedar CRUD generator.
  • Sistem migrasi database otomatis yang tidak perlu kamu tulis script-nya. Cukup mengubah class dan struktur database pun berubah sesuai perubahan terakhir
  • Memiliki sistem form yang kokoh
  • Sudah built-in untuk sistem autentikasi dan roles bila Anda menggunakan relational database yang didukung Django seperti MySQL dan PostgreSQL
  • Memiliki ekstensi - ekstensi yang bisa membuat kamu lebih produktif seperti Django Rest Framework, Django Rest Auth, Django Celery, Django Mongoengine, GeoDjango, dan lainnya
  • Memiliki template engine sendiri yang lebih powerful
  • Kompatibilitas dengan berbagai modul dan library lain
  • dan lainnya
Sumber (www.codepolitan.com)
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

10 Bahasa pemogram yang populer di indonesia

 Ronny Febrian Saputra     Januari 25, 2019     No comments   

10 Bahasa Pemrograman Populer di Indonesia




1. JAVA


Java merupakan bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai platform, dari mulai PC sampai perangkat mobile. Bahasa pemrograman ini awalnya dikembangkan pada The Green Project pada tahun 1991 oleh Sun Microsystem yang kemudian dilepas pada Oracle. Nama Java sendiri dipilih karena salah seorang pendiri Java, James Gosling, sangat menyukai kopi murni yang langsung digiling dari mesin giling (kopi tubruk) dimana kopi jenis ini berasal dari pulau Jawa di Indonesia.
Java menjadi salah satu bahasa pemrograman terpopuler bukan karena tanpa alasan, bahasa pemrograman ini memiliki beberapa kelebihan seperti misalnya bisa berjalan di sistem operasi yang berbeda-beda, kemudian bahasa pemrograman ini termasuk kedalam pemrograman OOP (pemrograman orientasi objek) sehingga programer lebih mudah dalam menyusun program menggunakan bahasa ini, selain itu bahasa ini juga memiliki library yang lengkap sehingga akan sangat memudahkan programer. Dan saat ini merupakan era dimana smartphone Android sangat banyak digunakan. Aplikasi dalam smartphone Android dibangun menggunakan bahasa Java, sehingga banyak juga programer-programer yang menggunakan bahasa ini karena memang sedang banyak dibutuhkan.

2. C


Bahasa C ini termasuk bahasa pemrograman tertua yang pernah ada. Bahasa pemrograman C ini dikembangkan dari sekitar tahun 70-an. Pembuat bahasa C adalah Dennis Ritchie. Bahasa C menjadi bahasa pemrograman yang populer di Indonesia karena hampir sebagian besar perguruan tinggi jurusan IT ataupun lembaga kursus pemrograman menggunakan bahasa ini untuk dipelajari pertama kali sebelum mempelajari bahasa pemrograman yang lain. Bukan tanpa sebab bahasa C ini menjadi dasar untuk mempelajari bahasa pemrograman yang lain, karena memang bahasa C ini merupakan “bapak” dari bahasa pemrograman lain seperi C#, Java, C++, dan lain sebagainya.

3. PHP


PHP (PHP Hypertext Pre-processor) merupakan bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan di Indonesia. Selain karena gratis, PHP banyak digunakan karena bahasa pemrograman ini merupakan server side scripting yang memang dirancang untuk membangun website dinamis. Selain itu banyak website-website ternama seperti Facebook, WordPress, ataupun Digg yang menggunakan PHP dalam pengembangannya. PHP pertama kali dikembangkan oleh Rasmus Lerdrorf.

4. Visual Basic

 
Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Microsoft. Bahasa pemrograman ini menawarkan IDE visual dalam pembuatan software, dan bahasa pemrograman ini dikembangkan untuk membuat software-software berbasis sistem operasi Windows. VisualBasic sendiri adalah keturunan dari bahasa pemrograman BASIC.
Sebuah survey pada tahun 2005 menunjukan 62% developer software menggunakan Visual Basic dalam pengembangan software nya, sehingga hal tersebut menjadikan VisualBasic sebagai salah satu bahasa pemrograman yang populer. Di Indonesia sendiri terdapat grup Visual Basic Indonesia yang telah memiliki 22 ribu member lebih.

5. Python


Dalam tingkatan bahasa pemrograman, Python termasuk bahasa tingkat tinggi. Python menjadi salah satu bahasa pemrograman yang dapat membangun aplikasi, baik itu berbasis web ataupun berbasis mobile. Bahasa phyton ini termasuk kedalam bahasa pemorgraman yang cukup mudah bagi pemula, karena bahasa tersebut mudah untuk dibaca dengan syntax yang mudah untuk dipahami juga. Banyak perusahaan besar menggunanakn Phyton dalam pengembanganya seperti Instagram, Pinterest dan Rdio. Python juga digunakan oleh para pengembang Google, Yahoo!, dan juga NASA.
Di Indonesia sendiri terdapat grup Facebook yang membahas tentang Python yang telah memiliki lebih dari 6000 anggota. Grup ini cukup aktif, grup ini bernama Python Indonesia.

6. C++

 C++
C++ merupakan bahasa pemrograman pengembangan dari bahasa C. C++ dan C memiliki sintaks penulisan yang hampir sama, meski begitu kedua bahasa pemrograman ini memiliki perbedaan pada penyelesaian masalahnya. Pada bahasa C penyelesaian masalah dilakukan dengan membagi-bagi kedalam sub-sub masalah yang lebih kecil lagi atau bisa disebut bahasa pemrograman prosedural, sedangakan C++ berorientasi pada objek dimana permasalahan dibagi-bagi kedalam class-class. C++ pertama kali dikembangkan oleh Bjarne Stroustrup.
C++ ini menjadi bahasa pemrograman yang populer karena banyak juga perusahaan-perusahaan software besar yang menggunakan bahasa ini untuk membangun software nya seperti Adobe, Firefox, ataupun Winamp yang sekarang pengembanganya di hentikan.

7. JavaScript

 JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograma yang dikembangkan oleh Netscape. Penggunaan JavaScript saat ini kebanyakan terdapat pada pengembangan web. Dengan JavaScript ini kita bisa membuat web yang interaktif dan menarik. Di Indonesia sendiri terdapat grup Facebook yang membahas tentang JavaScript ini dengan nama JavaScript Indonesia. Grup yang beranggotakan lebih dari 10 ribu orang ini masih aktif sampai sekarang.

8. C#


C# adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Microsoft. C# ini menggabungkan prinsip dari C dan C++. C# ini banyak digunakan untuk mengembangkan software yang menggunakan platform Windows.

9. Objective-C

 Logo Objective – C
Objective-C adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek. Bahasa pemrograman ini digunakan untuk pengembangan aplikasi yang digunakan pada perangkat Apple, bahkan sistem operasi iOS pun dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Objective-C ini.

10. ActionScript


ActionScript adalah bahasa pemrograman yang dibuat berdasarkan ECMAScript yang digunakan dalam pengembangan situs web dan perangkat lunak menggunakan platform Adobe Flash Player. ActionScript juga dipakai pada beberapa aplikasi basis data, seperti Alpha Five. Bahasa ini awalnya dikembangkan oleh Macromedia, tapi kini sudah dimiliki dan dilanjutkan perkembangannya oleh Adobe, yang membeli Macromedia pada tahun 2005.
Action Script terbaru saat ini adalah Action Script 3.0. Action Script 3.0 adalah bahasa terbaru dari edisi yang sebelumnya dikenal dengan Action Script 2.0. Action Script 3.0 memiliki beberapa kelebihan dibanding pendahulunya, antara lain fitur yang ditawarkan adalah file pada Action Script 3.0 dapat dibuat terpisah saat runtime. (wikipedia.org)
Di indonesia ActionScript ini menjadi populer karena banyaknya developer berbasis Flash yang tentu saja menggunakan ActionScript untuk keperluan koding. Di Facebook juga terdapat grup ACTIONSCRIPT Indonesia yang masih aktif hingga sekarang. Grup ini memiliki 1000 lebih anggota.



(Sumber informasi : www.codepolitan.com)

Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Game Dengan Python and PyGame

 Ronny Febrian Saputra     Januari 24, 2019     No comments   

Game Dengan Python and PyGame



  Pada blog kali ini saya akan membuat game ular-ular dengan menggunakan bahasa pemograman Python dan juga menggunakan PyGame. Bagi yang belum tau apa itu Python/Pygame bisa di lihat pada postingan saya sebelum nya dengan cara ke HOME / dengan click link berikut --> http://ngoding-gan.blogspot.com/2018/12/mengenal-bahasa-pemograman-python.html untuk PyGame --> http://ngoding-gan.blogspot.com/2019/01/pygame.html

Yang Harus di Persiapkan 

  • Niat
  • Python
  • Pycharm

Yang pertama Dilakukan 

  • Buat folder 
  • Buat File dengan nama snake.py (Bebas)

Codingannya :

import pygame
import sys
import random
import time

class Snake():
    def __init__(self):
        self.position = [100,50]
        self.body = [[100,50 ],[90,50],[80,50]]
        self.direction = "RIGHT"        self.changeDirectionTo = self.direction


    def chageDriTo(self,dir):
        if dir == "RIGHT" and not self.direction== "LEFT":
            self.direction = "RIGHT"        if dir == "LEFT" and not self.direction== "RIGHT":
            self.direction = "LEFT"        if dir == "UP" and not self.direction== "DOWN":
            self.direction = "UP"        if dir == "DOWN" and not self.direction== "UP":
            self.direction = "DOWN"
    def move(self,FoodPos):
        if self.direction == "RIGHT":
            self.position[0] += 10        if self.direction == "LEFT":
            self.position[0] -= 10        if self.direction == "UP":
            self.position[1] -= 10        if self.direction == "DOWN":
            self.position[1] += 10
        self.body.insert(0,list(self.position))
        if self.position == FoodPos:
            return 1        else:
            self.body.pop()
            return 0
    def checkCollision(self):
        if self.position[0] > 490 or self.position[0]< 0:
            return 1        elif self.position[1] > 490 or self.position[1] < 0:
            return 1        for bodyPart in self.body[1:]:
            if self.position == bodyPart:
                return 1            return 0    def getHeadPos(self):
        return self.position

    def getBody(self):
        return self.body

class FoodSpawer():
    def __init__(self):
        self.position = [random.randrange(1,50)*10,random.randrange(1,50)*10]
        self.isFoodOnScreen = True
    def spawnFood(self):
        if self.isFoodOnScreen == False:
            self.position = [random.randrange(1,50)*10,random.randrange(1,50)*10]
            self.isFoodOnScreen = True        return self.position

    def setFoodScreen(self,b):
        self.isFoodOnScreen = b

window = pygame.display.set_mode((500,500))
pygame.display.set_caption("WoW Snake")
fps = pygame.time.Clock()

score = 0
snake = Snake()
foodSpawner = FoodSpawer()

def gameOver():
    pygame.quit()
    sys.exit()

while True:
    for event in pygame.event.get():
        if event.type == pygame.QUIT:
            gameOver();
        elif event.type == pygame.KEYDOWN:
            if event.key == pygame.K_RIGHT:
                snake.chageDriTo('RIGHT')
            if event.key == pygame.K_UP:
                snake.chageDriTo('UP')
            if event.key == pygame.K_DOWN:
                snake.chageDriTo('DOWN')
            if event.key == pygame.K_LEFT:
                snake.chageDriTo('LEFT')

    foodPos = foodSpawner.spawnFood()
    if(snake.move(foodPos)==1):
        score+=1        foodSpawner.setFoodScreen(False,)

    window.fill(pygame.Color(225,225,225))
    for pos in snake.getBody():
        pygame.draw.rect(window,pygame.Color(0,225,0),pygame.Rect(pos[0],pos[1],10,10))
    pygame.draw.rect(window, pygame.Color(225,0,0), pygame.Rect(foodPos[0], foodPos[1], 
    10, 10))

    if(snake.checkCollision()==1):
        gameOver()
    pygame.display.set_caption("Wow Snake | Score:" + str(score))
    pygame.display.flip()
    fps.tick(24)
    print(score)\




    HASIL NYA SEBAGAI BERIKUT







Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

PyGame

 Ronny Febrian Saputra     Januari 23, 2019     No comments   

PyGame



Pygame adalah modul cross-platform dari Python dirancang untuk membuat game. Modulnya dirancang untuk menjadi sederhana, mudah digunakan, dan menyenangkan, kunci dari idologi Pygame. Pada post ini, saya akan tunjukkan bagaimana cara menggunakan Pygame dan berbagi tips dan bahan untuk mempelajarinya.
Panduan ini mengasumsikan kamu sudah tahu bagaimana menulis kode Python. Jika tidak, bacalah The Best Way to Learn Python, Learn Python, The Python Tutorial, Codecademy, atau Learn Python the Hard Way untuk memulai.

Kenapa Pygame?

Sederhana

Python biasa disebut sebagai bahasa pemrograman terbaik untuk pertama kali belajar, dan banyak dipuji karena sintaks yang mudah dipelajari dan kurva belajar yang gradual. Untuk alasan ini, banyak programmer baru yang mulai belajar dengan Python.
Pygame mengembangkan Python, mengadopsi filosofi Python, dan ditargetkan agar mudah digunakan. Ditambah lagi, game developer baru dengan minim pengalaman bisa langsung menggunakan Pygame, secepat mereka mempelajari Python.

Memiliki komunitas yang besar

Pygame sudah tersedia sejak tahun 2000 dan sejak itu komunitas yang besar sudah terbangun. Komunitas menyatakan Pygame sudah didownload jutaan kali dan memiliki jutaan kunjungan ke websitenya. Hasil dari komunitas yang besar, bug yang dilaporkan diperbaiki dengan cepat, banyak bantuan yang tersedia, dan banyak fitur tambahan yang dibuat. Selain itu, komunitas memastikan pengembangan Pygame mmenyenangkan; misalnya, kompetisi setahun dua kali dijalankan untuk mempromosikan platform ini. Ukuran komunitas adalah yang membedakan Pygame dari framework Python game lain.

Open Source

Fakta bahwa Pygame open source berarti bug umumnya diperbaiki dengan cepat oleh komunitas. Itu juga berarti kamu bisa mengembangkan Pygame agar sesuai dengan kebutuhan kamu atau bahkan memberi kembali ke komunitas.
Pygame ditulis dalam C, dan melihat kode di dalamnya nadalah cara yang baik untuk mengerti bagaimana Python dan Pygame bekerja.

Sangat Portabel

Pygame sangat portabel, karena mendukung Windows, Linux, Mac OS X, BeOS, FreeBSD, NetBSD, OpenBSD, BSD/OS, Olaris, IRIX, dan QNX. Selain itu, subset Pygame untuk Android tersedia. Selain itu, Pygame tidak membutuhkan OpenGL dan bisa menggunakan DirectX, WinDIB, X11, Linux framebuffer, dan berbagai API lain untuk merender grafis. Ini memastikan banyak user bisa memainkan game kamu.

Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Popular Posts

  • Pengertian Dual Boot Serta Kelebihan dan Kekurangan
    Pengertian Dual Boot Serta Kelebihan dan Kekurangan  Apa itu Dual Boot? Lalu apa saja kelebihan dan kekurangannya? Adakah manfaat...
  • Tkinter
    Tkinter    tkinter ini merupakan sebuah GUI yang digunakan oleh python secara build in yang artinya tidak perlu menginstall tamba...
  • Instal Laravel 5.7
    Saya rekomendasikan Anda untuk menginstall  composer  terlebih dahulu. Atau Anda bisa membaca kembali postingan terdahulu tentang  cara i...
  • Cara Membuat Schematic Diagram Sensor RFID
    Baiklah di postingan kali ini saya akan memebuat shecmatic Diagram tentang bagaimana membuat sensor rfid. sebelum kalian masuk kepembuata...
  • Sejarah Bahasa Pemograman Python
    Sejarah Bahasa Pemoggraman Python    Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan...
  • Game Dengan Python and PyGame
    Game Dengan Python and PyGame   Pada blog kali ini saya akan membuat game ular-ular dengan menggunakan bahasa pemograman Python dan...
  • Cara Penggunaan Return Value pada Pemrograman Python.
    Cara Penggunaan Return Value pada Pemrograman Python Pada tutorial kali ini kita akan membahas tentang  Cara Penggunaan Return V...
  • Python GUI Programming
    Pyhton GUI Programming (Tkinter) Tkinter adalah pustaka GUI standar untuk Python. Python bila dikombinasikan dengan Tki...
  • Kelebihan dan Kekurangan OpenSuse
    Kelebihan dan Kekurangan OpenSuse Berbicara Linux tentu tidak ada habisnya, mengingat sistem operasi yang satu ini memiliki varian...
  • Kelebihan Text Editor Atom
    1. Terhubung dengan project Github Kelebihan Text Editor Atom yang pertama, dengan menggunakan text editor Atom, kita bisa langsung ter...

Recent Posts

Unordered List

Pages

  • Beranda
  • Tutorial Pemograman Web

Text Widget

Blog Archive

  • ►  2021 (15)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
  • ▼  2019 (39)
    • ►  Februari (16)
    • ▼  Januari (23)
      • Pengertian Dual Boot Serta Kelebihan dan Kekurangan
      • Framework Flask
      • 5 Alasan Programmer Memilih Sistem Operasi Linux
      • Macam-Macam Framework Python
      • 10 Bahasa pemogram yang populer di indonesia
      • Game Dengan Python and PyGame
      • PyGame
      • Game Tanya Jawab With Python
      • Membuat Program Pembagian Dengan Bahasa Pemograman...
      • HALAL NETWORK INTERNATIONAL (HNI)
      • Mengenal Variable Global dan Variable Local pada P...
      • Framework
      • Jenis-Jenis Database
      • Pengenalan Database
      • Kelebihan Dan Kekurangan Bahasa Pemograman PHP
      • Pengenalan Bahasa Pemograman PHP
      • Pengertian Framework Django
      • Kelebihan dan Kekurangan Bahasa Pemograman Python
      • Jenis-Jenis Sensor Arduino
      • Perulangan Pada Python
      • Object-Oriented Programming
      • Cara Penggunaan Return Value pada Pemrograman Python.
      • Mengenal IF dan Else pada Python
  • ►  2018 (17)
    • ►  Desember (17)

Sample Text

Copyright © ronnyfebriansaputra | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates