RonnyFebrianSaputra MI 1C

  • Home
  • Tutorial Pemograman Web
  • Jaringan Komputer

Membangun Jaringan P2M Menggunakan Packet Tracer

 Ronny Febrian Saputra     April 25, 2021     No comments   

 Membangun Jaringan P2M Menggunakan Packet Tracer





A.Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa/i dapat mengetahui langkah-langkah membangun jaringan LAN menggunakan cisco paket tracer.

2. Mahasiswa/i dapat mengetahui langkah-langkah membangun jaringan Point to Point menggunakan cisco paket tracer.

3. Mahasiswa/i dapat mengetahui langkah-langkah membangun jaringan Point to Multipoint menggunakan cisco paket tracer.

4. Mahasiswa/i dapat mengerti fungsi dari alat-alat yang dipakai pada saat pratikum.

5. Mahasiswa/i dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada saat membangun jaringan LAN menggunakan cisco paket tracer.

 

B. Alat dan Bahan Pratikum

1. PC/Laptop

2. Packet Tracer    

               Cisco Packet Tracer adalah aplikasi simulasi jaringan komputer yang dikembangkan oleh Cisco System untuk membantu pengguna membuat topologi jaringan termasuk simulasi konfigurasinya. Berbagai perangkat jaringan yang diproduksi Cisco dapat kita coba konfigurasikan dalam bentuk virtual tanpa harus membeli perangkat Cisco berbentuk fisik. Selain perangkat Cisco, kita juga bisa melakukan simulasi jaringan standar dengan perangkat yang umum seperti Laptop, Komputer PC dan Smartphone


C. Langkah Kerja

Jaringan peer-to-peer (P2P merupakan salah satu model jaringan komputer yang terdiri dari dua atau beberapa komputer, dimana setiap station atau komputer yang terdapat di dalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi. Bahkan untuk membuat jaringan peer-to-peer dengan dua komputer, kita tidak perlu menggunakan hub atau switch, namun cukup menggunakan 1 kabel UTP yang dipasangkan pada kartu jaringan masing-masing komputer.

1. Buka Aplikasi Packet Tracer


2. Pilih Device yang akan digunakan, kali ini menggunakan Switch PT dan PC


3. Atur jumlah slot pada swicth ( 1 switch 10 slot ) Lakukan hal yang sama pada switch 1 lagi, jangan lupa matikan switch sebelum menambahkan slot kabel nya


4. Hubungkan PC ke switch dengan menggunakan kabel straight dan antar switch dengan switch dihubungkan dengan kabel cross ( lakukan hal yang sama pada switch 1 lagi )





5. Set IP masing-masing PC0 ( 192.168.16.1 ) sampai PC 17 ( 192.168.16.18 )




6. Ping PC 0 ke PC 1

8. Ping PC 0 ke PC 2



9. Ping PC 0 ke PC 3



10. Ping PC 0 ke PC 4



11. Ping PC 0 ke PC 5



12. Ping PC 0 ke PC 6



13. Ping PC 0 ke PC 7



14. Ping PC 0 ke PC 8



15. Ping PC 0 ke PC 9



16. Ping PC 0 ke PC 10



17. Ping PC 0 ke PC 11



18. Ping PC 0 ke PC 12



19. Ping PC 0 ke PC 13



20. Ping PC 0 ke PC 14



21. Ping PC 0 ke PC 15



22. Ping PC 0 ke PC 16



23. Ping PC 0 ke PC 17








 












 


Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Wireless Lan

 Ronny Febrian Saputra     April 20, 2021     No comments   




Pengertian 

Suatu jaringan area lokal nirkabel menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. 

Wireless LAN (WLAN)

Mungkin dari kita ada yang pernah bertanya apa itu WLAN?, bahwasanya WLAN atau Wireless LAN (Local Area Network) adalah salah satu jaringan area lokal yang mentransmisi media dengan gelombang radio.

WLAN menggunakan jaringan nirkabel (tanpa kabel) untuk menghubungkan ke jaringan pengguna lain di area sekitar, sehingga Wireless LAN disebut juga sebagai jaringan nirkabel atau jaringan wireless.

Selain itu frekuensi radio yang digunakan jaringan ini untuk koneksi, transmisi data, atau point access (titik akses) adalah transiver dua arah yang bekerja di 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) hingga 5 GHz (802.11a).

Kebanyakan perangkat jaringan ini menggunakan kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b, akomodasi IEEE 802.11g, serta memberikan level keamanan seperti WEP/WPA.


IEEE

IEEE adalah organisasi internasional, beranggotakan para insinyur, dengan tujuan untuk mengembangan teknologi untuk meningkatkan harkat kemanusiaan.
Sebelumnya IEEE memiliki kepanjangan yang dalam Indonesia berarti Institut Insinyur Listrik dan Elektronik (Institute of Electrical and Electronics Engineers). Namun kini kepanjangan itu tak lagi digunakan, selain untuk keperluan legal; sehingga organisasi ini memiliki nama resmi IEEE saja

Generasi Teknologi Wifi
1. IEEE 802.11b

2. IEEE 802.11g

3. IEEE 802.11a

4. IEEE 802.11n

5. IEEE 802.11ac

Data Rate Sebuah Wifi 

Data rate bukan kecepatan yang nyata yang diperoleh ketika melakukan transfer suatu data melalui media komunikasi. Tetapi data rate menggambarkan kemampuan sebuah media komunikasi untuk mengirimkan data melalui jalur komunikasi. Data rate bersifat lebih ke teori. Pada kenyataannya , kemampuan transfer data dari sebuah perangkat telekominukasi tidak pernah mencapai titik data rate yang tercantum , bisa dibilang lebih rendah. 


Frekuensi

1. IEEE 802.11 b maka Frekuensi yang digunakan adalah 2,4 GHz

  1. EEE 802.11b diluncurkan pada tahun 2000, bekerja pada frekuensi 2.4 GHz dan memiliki kecepatan transfer 11 Mbps.
  2. Menggunakan metode akses media yang sama seperti yang didefinisikan dalam standar asli, karena 802.11b adalah perluasan langsung dari teknik modulasi.
  3. Perangkat yang menggunakan 802.11b mengalami gangguan dari produk lain yang beroperasi di frekuensi 2,4 GHz.

2. IEEE 802.11 g maka Frekuensi yang digunakan adalah 2,4 GHz

  1. Pada Juni 2003, standar modulasi ketiga disahkan, 802.11g berkerja pada frekuensi 2,4 GHz (seperti 802.11b).
  2. Menggunakan skema transmisi berbasis OFDM yang sama dengan 802.11a. beroperasi pada kecepatan maksimum 54 Mbps jaringan ini merupakan penggabungan IEEE 802.11a dan IEEE 802.11b. 
  3. Seperti 802.11b, perangkat 802.11g juga mengalami gangguan dari perangkat lain yang beroperasi di frekuensi 2,4 GHz.

3. IEEE 802.11 a maka Frekuensi yang digunakan adalah 5 GHz

  1. Dipublikasikan tahun 1999, digunakan untuk mendefenisikan jaringan Wireless dengan frekuensi 5 GHz Unlicensed National Information Infrastrusture (UNII). 
  2. Lebih cepat dari standar 802.11 dan standar 802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps, akan lebih cepat jika menggunakn teknologi yang tepat.
  3. Bisa mengoperasikan channel /saluran 4 kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh standar  802.11 dan 802.11b.

4. IEEE 802.11 n maka Frekuensi yang digunakan adalah 2,4 GHz dan 5 GHz

  1. standar jaringan wireless pada devices hingga saat ini.
  2. Perangkat ini pembaruan dari standar yang sebelumnya dengan frekuensi dual-band: 2.4 GHz dan 5 GHz.
  3. IEEE 802.11n mampu mentransfer data hingga pada kecepatan dari 54 Mbps hingga 600 Mbps. Standar jaringan wireless ini juga menerapkan teknologi Multiple In Multiple Out (MIMO). 

5. IEEE 802.11 ac maka Frekuensi yang digunakan adalah 5 GHz

  1. IEEE 802.11ac diterbitkan pada tahun 2013, versi ini dibuat berdasarkan EEE 802.11n.
  2. Standar jaringan ini memiliki kecepatan transfer hingga 1 Gbps dan bekerja di frekuensi 5 GHz.
  3. Perluasan channel width hingga 80 MHz dan 160 MHz dengan menambah MIMO Spatial Stream (up to 8) dan high density modulation (up to 256-QAM).

Keamanan Wireless LAN


1. Wired Equivalent Privacy (WEP)

    Ini dia tipe keamanan jaringan wireless yang pertama kali digunakan untuk enkripsi Wi-Fi. Wired Equivalent Privacy (WEP) bekerja menggunakan kunci yang dimasukkan oleh administrator ke access point. Antara kunci yang diberikan access point ke klien dengan yang dimasukkan klien untuk otentifikasi ke access point, keduanya harus sama. 

2. Wi-fi Protected Access (WPA)
    Diciptakan untuk melengkapi keamanan pada WEP, Wi-Fi Protected Access (WPA) menerapkan kunci keamanan statik dengan memanfaatkan Temporal Key Integrity Protocol (TKIP). Memiliki kemampuan untuk berubah secara dinamis, protokol TKIP menggunakan kunci utama sebagai starting point yang berubah secara reguler. Dengan begini, tidak ada kunci enkripsi yang bisa digunakan dua kali. Umumnya, WPA hadir dalam dua tipe, yaitu WPA biasa dan WPA2. Karena merupakan pembaruan dari WEP, WPA biasanya masih menggunakan enkripsi yang sama dengan WEP, yaitu RC4. Sedangkan, standar yang digunakan oleh keamanan jaringan wireless satu ini adalah 802.11i.

Upgrade WPA yaitu WPA2

WPA2 merupakan keamanan jaringan wireless hasil upgrade dari WPA biasa. WPA2 terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu WPA2 personal dan WPA2 enterprise. Disebut juga dengan WPA2 Pre-Shared Key (PSK), WPA2 personal ditujukan untuk pengguna jaringan kecil, misalnya penggunaan jaringan Wi-Fi di rumah.

Mac Filter

Idealnya, setiap wireless access point atau router sudah dibekali dengan keamanan jaringan wireless MAC Filtering. MAC Filter, disebut juga dengan MAC Address Filtering, adalah metode filtering yang digunakan untuk membatasi hak akses dari MAC Address. MAC Filter ini jugalah yang bertugas “memilih” komputer mana yang boleh masuk ke jaringan sesuai dengan MAC Address.

Kalau suatu komputer tidak terdaftar, maka MAC Filter Address tidak akan memperbolehkan untuk masuk ke jaringan. Langkah pertama terlebih dahulu mendaftarkan komputer yang digunakan agar bisa terhubung dengan jaringan Wi-Fi. Karena karakteristiknya ini, MAC Filter pun cukup peka terhadap jenis gangguan seperti pencurian PC card dalam MAC Filter.


referensi

https://bilabil.com/wireless-lan-adalah/

http://bayumaulana17.blogspot.com/2016/08/pengertian-ieee-dan-jenisnya.html






Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Model Referensi

 Ronny Febrian Saputra     April 11, 2021     No comments   

 Model Referensi


OSI (Open System Interconnection)

        OSI memberikan pandangan yang abstrak dari arsitektur jaringan yang dibagi dlam 7 lapisan (layer). Model ini diciptakan berdasarkan pada proposal ISO sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer. Model ini disebut OSI Reference Model. Open System diartikan sebagai suatu system yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem yang berbeda arsitektur maupun sistem operasi.

Prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah :

-Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda

-Setiap layer harus memiliki fungsi tertentu

-Fungsi layer dibawah adalah mendukung fungsi layer diatasnya

-Batas-batas setiap layer diusahakan untuk meminimalkan aliran informasi yang melewati antarmuka

Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi yang berbeda tidak disatukan dalam satu layer, tapi jumlah layer juga diusahakan sedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai

OSI References Model

        1. Application Layer

        2. Presentation Layer

        3. Sesion Layer

        4. Transport Layer

        5. Network Layer

        6. Data Link Layer

        7. Physical Layer

Physiscal Layer

        Physical Layer melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit strean dalam medium fisik. Di lapisan ini akan diketahui spesifikasi mekanikal dan elektrikal media transmisi serta antarmuka.

    Hal-hal penting :

Karakteristik fisik dari media dan antarmuka

Representasi bit-bit. Lapisan fisik harus bisa menterjemahkan bit 0 dan 1, termasuk pengkodean, mengganti sinyal ke 0 dan 1 atau sebaliknya

Data Rate (laju data)

Sinkronisasi bit

Line Configuration (konfigurasi saluran), misalnya point to point atau point to multipoint

Topologi fisik, misalnya : mesh, star, ring atau bus

Mode transmisi, misalnya : simplex, half duplek atau full duplex

Lapisan Fisik :

    Pada LAN

Ethernet/IEEE 802.3 Baseband LAN 10 Mbps

100 Mbps ethernet (fast ethernet) High speed LAN

1000 Mbps (Gigabit ethernet) High speed LAN

FDDI, 100 Mbps token passing, dual ring LAN menggunakan kabel fiber optic

Token Ring/IEEE 802.5 token passing LAN yang beroperasi pada kecepatan 4 atau 16 Mbps dengan topologi strar

    Pada WAN

Serial Interface (async dan sync)

High speed serial Interface (HSSI)

X.21 (Jaringan X.25)

Data Link Layer

        Data Link Layer yaitu komunikasi data dilakukan dengan menggunakan identitas berupa alamat hardware. Proses komunikasi antar komputer hanya mungkin terjadi bila kedua pihak mengetahui identitas masing-masing melalui alamat fisik (physical address). Bentuk topologi yang digunakan ditentukan oleh protokol Data Link. Penangan kesalahan komunikasi yang terjadi pada lapisan ini menggunakan pendeteksi error dan menginformasikan pada lapisan diatasnya, bahwa terjadi kesalahan transmisi (tidak melakukan perbaikan kesalahan).

            Data Link mengubah bytes yang diterima dari lapisan fisik menjadi satuan data yang disebut Frame. Frame terdiri dari Frame Header, DATA, dan FCS (Frame Check Sequence). Frame Header berisi informasi yang dibutuhkan protokol Data Link, yaitu :

Hardware Address (MAC Address) pengirim

Hardware Address (MAC Address) penerima

Flag

Control Bit

* MAC Address

        Teknologi ethernet, Token Ring, FDDI menggunakan 48 bit Media Access Control (MAC) sebagai hardware address. Dari 48 bit tersebut, 24 bit awal ditentukan oleh standar internasional (IEEE) dan 24 bit berikutnya ditentukan perusahaan pembuat kartu jaringan (NIC). Pada Teknologi WAN, frame relay menggunakan DLCI (Data Link Control Identifier), ATM menggunakan VPI/VCI (Virtual Path Identifier / Virtual Channel Identifier) dan X.25 menggunakan X.21 sebagai hardware address.

* Tugas utama lapisan Data Link dalam proses komunikasi data adalah :

Framing : membagi bit strean yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut Frame

Physical Addressing : definisi identitas pengirim dan/atau penerima yang ditambah dalam header

Flow Control : melakukan tindakan untuk membuat stabil laju bit jika laju bit terlebih atau terkurang

Error Control : penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim

Communication Control : menentukan device yang harus dikendalikan pada saat tertentu jika ada dua koneksi yang sama

Network Layer

        Network Layer terjadi proses pendefinisan alamat logis (logical addressing). Mengkombinasikan multiple data link menjadi satu internet work. Bertanggungjawab membawa paket dari satu simpul lainnya dengan mengacu kepada logical addres, juga sebagai packet forwader, mengantarkan paket dari sumber ke tujuan yang disebut dengan istilah routing.

*Tugas pokok lapisan network

Logical Addressing : pengalamatan secara logis yang ditambahkan pada header lapisan network, pada jaringan TCP/IP disebut IP Address

Routing : hubungan antar jaringan yang membentuk internetwork membutuhkan metode jalur alamat agar paket dapat ditransfer dari satu device ke device lain pada jaringan yang berbeda. Routing didukung routing protocol, yaitu protocol yang bertujuan mencari jalan terbaik menuju tujuan dan tukar menukar informasi tentang topologi jaringan dengan router lain

Transport Layer

Transport Layer bertanggungjawab terhadap pengiriman source to destination

Service point addressing : setiap messege yang berlainan aplikasi harus memiliki alamat tersendiri yang disebut service point address, atau yang lebih umum disebut port address, contohnya port 80 = www, port 25 = SMTP, dll

Segmentation dan reassenbly. Sebuah messege dibagi dalam segmen, setiap segmen punya sequence number yang berfungsi pada saat proses reassembly segmen menjadi messege yang utuh

Connection Control. Pada lapisan ini terdapat dua kondisi yaitu connectionless atau connection oriented. Fungsi dari connection control adalah mengendalikan kondisi tersebut

Flow Control. Lapisan ini bertanggungjawab untuk melakukan kontrol aliran yang dilakukan untuk end to end

Error Control. Fungsi tugas ini sama dengan error control lapisan Data Link, namun berorientasi end to end

Sesion Layer

        Sesion Layer membuka, merawat, mengendalikan dan melakukan terminasi hubungan. Lapisan aplikasi dan aplikasi melakukan request dan menunggu response yang dikoordinasikan oleh lapisan diatasnya misalnya :

RPC (Remote Procedure Call). Protokol yang mengeksekusi program pada data komputer remote dan memberikan nilai balik kepada komputer lokal sebagai hasil eksekusi tersebut

Netbios API. Session Layer Application Programming Interface

NFS (Network File System)

SQL (Structured Query Language)

Presentation Layer

        Berfungsi untuk mentranslasikan data yang akan ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat di transmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada pada lapisan ini adalah perangkat lunak redirektor seperti layanan workstation pada Windows NT, Network Shell (virtual network computing) atau remote dekstop protocol. Melakukan coding dan konversi data misalnya format data untuk image dan sound (jpg, mpeg, tiff, wav, dll.), konversi EBCDIC-ASCII dan enskripsi.

Application Layer

        Application Layer adalah layanan/service yang mengemplementasikan komunikasi antar simpul. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi, dengan fungsionalitas jaringan mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan membuat pesan-pesan kesalahan. Beberapaa hal yang dilakukan lapisan aplikasi : mengidentifikasi mitra komunikasi, aplikasi transfer data, resource availability. Lapisan aplikasi terkait dengan aplikasi end user.

Model Referensi TCP/IP

        TCP bertugas menerima pesan elektronik dengan panjang sembarang dan membaginya kedalam bagian-bagian berukuran 64 kb. Dengan membagi jadi bagian-bagian, perangkat lunak yang mengontrol komunikasi jaringan depat mengirim tiap bagian dan menyerahkan prosedure pemeriksaan bagian demi bagian. Bila suatu bagian mengalami kerusakan selama transmisi, maka program pengirim hanya perlu mengulang transmisi bagian tersebut, tidak perlu mengulang dari awal.

Internet Layer

        Menentukan format paket dan protokol resmi yang disebut IP. Internet Layer bertugas mengirimkan paket-paket IP yang berisikan informasi tujuan paket tersebut. Disini diperlukan routing packet, karena adanya routing packet dapat menghindarkan terjadinya kemacetan pada waktu transmisi data. Internet Layer fungsinya hampir sama dengan Network Layer pada model OSI.

Transport Layer

Transport Layer adalah layer yang berada diatas internet layer. Ada dua jenis Transport Layer :

Transmission control protocol yang mempunyai fungsi untuk memecah data menjadi paket-paket dan meneruskannya ke internet layer


Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

IP Address

 Ronny Febrian Saputra     April 05, 2021     No comments   

 IP Address


Apa itu IP Address? IP Address (Internet Protocol Address) adalah sebuah identitas angka yang digunakan semua perangkat komputer agar saling berhubungan dalam jaringan internet. IP Addres juga sering disebut sebagai seperangkat aturan yang mengatur kegiatan internet dan membantu memberikan fasilitas dalam menyelesaikan tindakan di internet.

Sebuah IP Address terdiri dari sekumpulan angka-angka. Angka-angka tersebut dikelompokkan menjadi 4. Setiap kelompok angka tersebut terdiri dari 1 sampai 3 digit angka. Rentang angka dalam IP Address berkisar antara 0 sampai dengan 255. Contoh IP Address adalah 192(dot)168(dot)38.1.

Di dalam sebuah IP Address terdapat 2 bagian yaitu Network ID dan Host ID. Network ID adalah bagian dari IP Address yang memberitahu dimana jaringan itu aktif. Dalam contoh diatas Network ID ditunjukkan dengan 3 angka di awal. Sedangkan Host ID adalah bagian dari IP address yang merujuk pada identitas perangkat dalam jaringan. Dari contoh diatas Host ID terletak pada angka yang terakhir .Disebuah jaringan, Network ID dapat dianalogikan sebagai sebuah perumahan, sedangkan Host ID adalah nomor-nomor rumah yang ada dalam perumahan tersebut.

1. Alamat IP Versi 4

    IPv4 adalah IP versi keempat yang digunakan untuk mengidentifikasi perangkat jaringan dalam sebuah sistem pengalamatan. IPv4 merupakan ip yang digunakan ketika internet pertama kali digunakan oleh orang banyak. IPv4 terdiri dari 4 oktet yang setiap oktetnya dapat menampung 255 buah alamat. Jadi, jika dikalkulasikan IPv4 dapat menampung alamat sebanyak 4,3 milliar. Tetapi, perkembangan zaman yang kiat pesat membuat penggunaan IPv4 tidak memenuhi jumlah penggunaan perangkat komputer yang semakin banyak. Namun, hal ini
tetap bisa diatasi dengan menggunakan NAT (Network Address Translation).

2. Representasi Alamat

 

3. NETWORK IDENTIFIER/NETID

Network Identifier/ NetID yang merupakan alamat jaringan yang berperan dalam mengidentifikasikan alamat jaringan dimana host berada. Semua host yang berada dalam satu jaringan yang sama memiliki network identifier yang sama. Network Identifier ini harus unik karena dalam jaringan internetwork ini dianalogikan setiap alamat rumah memiliki suatu nama jalan, dimana nama jalan disuatu kota berbeda-beda namun di suatu jalan yang terdiri dari beberapa rumah memiliki nama jalan yang sama dan nomor rumah yang berbeda. Alamat Network Identifier ini tidak boleh bernilai 0 dan 255 

4. Host Identifier/HostID

 Host Identifier/HostID adalah alamat host yang digunakan untuk mengidentifikasikan alamat host yang berupa workstation/server di suatu jaringan. Nilai dari HostID tidak boleh bernilai 0 dan 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier jaringan dimanapun berada.

IPv4 Terdiri dari 5 kelas,yaitu: 

1.) Kelas A (1 bitt pertama IP address-nya “0”) Alamat unicast untuk jaringan skala besar. Nomor bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu di set dengan nilai 0 (nol). 7 bit berikutnya untuk melengkapi okter pertama akan membuat sebuat network identifier. 24 bitt sisanya (atau 3 oktet terakhir) merepresentasikan host identifier.

2.) Kelas B (2 bitt pertama IP address-nya “10”).  Alamat unicast untuk jaringan skala besar dua bit pertama didalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset kebilangan 

3.) Kelas C (3 bitt pertama IP address-nya “110”) .  Alamat unicast untuk jaringan skala kecil tiga bitt pertama didalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110.21 bitt selanjutnya untuk melengkapi tiga oktet pertama akan membentuk sebuah network identifier, 8 bitt sisanya akan mepresentasikan host identifier. 

4.) Kelas D (4 bitt pertama IP addres-nya “1110)  Alamat multicast ( bukan alamat unicast) sehingga berdeda dengan 3 kelas diatas 4 bitt pertama dikelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 itt sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat mengenali host. 5.) Kelas E (4 bitt pertama IP address-nya “1111”)  Umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen) dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bitt pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunkan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.


Subnetting

Subnetting adalah proses untuk memecahkan atau membagi sebuat network menjadi beberapa network yang lebih kecil, atau Subnetting merupakan sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien.


Fungsi Subnetting

  1. Penghematan Alamat IPMengalokasikan IP address yang terbatas agar lebih efisien. Jika internet terbatasoleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000,atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
  2. Mengoptimalisasi Unjuk Kerja Jaringan walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semuadevice tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil bahkan lebih kecil dari Class C address.

Tujuan Subnetting

Tujuan dari subnetting yaitu sebagai berikut :
  • Untuk mengefisienkan pengalamatan jaringan misalnya untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita ingin menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 = 244 alamat yang tidak terpakai.
  • Dapat membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan artikata membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
  • Untuk mengatasi masalah perbedaan antara hardware dengan topologi fisik jaringan.


Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Popular Posts

  • Pengertian Dual Boot Serta Kelebihan dan Kekurangan
    Pengertian Dual Boot Serta Kelebihan dan Kekurangan  Apa itu Dual Boot? Lalu apa saja kelebihan dan kekurangannya? Adakah manfaat...
  • Tkinter
    Tkinter    tkinter ini merupakan sebuah GUI yang digunakan oleh python secara build in yang artinya tidak perlu menginstall tamba...
  • Instal Laravel 5.7
    Saya rekomendasikan Anda untuk menginstall  composer  terlebih dahulu. Atau Anda bisa membaca kembali postingan terdahulu tentang  cara i...
  • Cara Membuat Schematic Diagram Sensor RFID
    Baiklah di postingan kali ini saya akan memebuat shecmatic Diagram tentang bagaimana membuat sensor rfid. sebelum kalian masuk kepembuata...
  • Sejarah Bahasa Pemograman Python
    Sejarah Bahasa Pemoggraman Python    Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan...
  • Game Dengan Python and PyGame
    Game Dengan Python and PyGame   Pada blog kali ini saya akan membuat game ular-ular dengan menggunakan bahasa pemograman Python dan...
  • Cara Penggunaan Return Value pada Pemrograman Python.
    Cara Penggunaan Return Value pada Pemrograman Python Pada tutorial kali ini kita akan membahas tentang  Cara Penggunaan Return V...
  • Python GUI Programming
    Pyhton GUI Programming (Tkinter) Tkinter adalah pustaka GUI standar untuk Python. Python bila dikombinasikan dengan Tki...
  • Kelebihan dan Kekurangan OpenSuse
    Kelebihan dan Kekurangan OpenSuse Berbicara Linux tentu tidak ada habisnya, mengingat sistem operasi yang satu ini memiliki varian...
  • Kelebihan Text Editor Atom
    1. Terhubung dengan project Github Kelebihan Text Editor Atom yang pertama, dengan menggunakan text editor Atom, kita bisa langsung ter...

Recent Posts

Unordered List

Pages

  • Beranda
  • Tutorial Pemograman Web

Text Widget

Blog Archive

  • ▼  2021 (15)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ▼  April (4)
      • Membangun Jaringan P2M Menggunakan Packet Tracer
      • Wireless Lan
      • Model Referensi
      • IP Address
    • ►  Maret (4)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Februari (16)
    • ►  Januari (23)
  • ►  2018 (17)
    • ►  Desember (17)

Sample Text

Copyright © ronnyfebriansaputra | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates